Thursday, December 15, 2011


Apa, Narsis Itu Pertanda Diri Mengalami Gangguan Mental?

Istilah narsis lebih sering diartikan sebagai orang yang ‘gila foto’ dan membanggakan diri sendiri. Padahal, narsis merupakan salah satu penyakit mental atau gangguan psikologis. Kenapa orang bisa menjadi narsis?
Narsis atau yang dalam istilah ilmiah disebut Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi.
Narsis termasuk salah satu dari tipe penyakit kepribadian. Seseorang yang menderita gangguan narsis biasanya diiringi juga dengan pribadi yang emosional, lebih banyak berpura-pura, antisosial dan terlalu mendramatisir sesuatu.
Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang tinggi terdapat sebuah harga diri yang rapuh dan sensitif terhadap setiap kritik kecil. Hal ini terjadi dengan sendirinya dan jika gangguan ini begitu kuat sehingga mengasingkan seseorang dari masyarakat, maka perlu mengambil langkah-langkah penyembuhan, seperti melakukan psikoterapi.
Narsisme lebih mungkin terjadi pada usia muda dan mungkin disebabkan karena pendidikan yang ‘tidak sehat’, contohnya orangtua yang terlalu memanjakan anaknya. Anak yang selalu dimanja dan mendapat banyak perhatian, cenderung mengharapkan perhatian yang sama di kemudian hari, seperti dilansir Healthmad.
Penyebab lain yaitu sikap terlalu diabaikan atau pelecehan saat masih usia anak-anak. Seseorang yang terabaikan di masa kecil dapat berubah yang akhirnya mencoba ‘menangkap’ perhatian yang dulu tak diperolehnya. Kebutuhan akan perhatian ini akhirnya bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan narsisme.
Faktor lain adalah karena efek perubahan kesuksesan atau transient effect of success. Sebagai contoh, seorang gadis muda dan sangat cantik mendapat banyak perhatian karena kecantikannya. Namun setelah 20 tahun kemudian, kecantikannya telah memudar dan tidak mendapatkan perhatian yang sama dari orang-orang disekitarnya.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders serta American Psychiatric Association menyebutkan beberapa gejala dan kriteria penyakit narsis, diantaranya :
  1. Mementingkan diri sendiri, melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki, berharap dikenal sebagai orang unggul tanpa ada hasil atau pencapaian tertentu.
  2. Terlalu bangga dengan fantasinya dan memiliki tujuan yang tidak realistik tentang keberhasilan yang tiada batas, kekuatan, kepintaran, kecantikan atau kisah cinta yang ideal.
  3. Percaya bahwa dirinya sangat spesial dan hanya bisa bergabung atau bergaul dengan orang-orang yang juga memiliki status tinggi.
  4. Memerlukan pujian yang berlebih ketika melakukan sesuatu
  5. Memiliki keinginan untuk diberi julukan tertentu
  6. Bersikap egois dan selalu mengambil keuntungan dari setiap kesempatan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya
  7. Tidak memiliki perasaan empati terhadap sesama
  8. Selalu merasa iri hati dengan keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri padanya
  9. Menunjukkan sifat arogan dan merendahkan orang lain
  10. Mudah terluka, emosional dan memiliki pribadi yang lemah.
Sumber : Detik.com

Tuesday, November 22, 2011

Menhut: Jika Kondisi tak Membaik, Indonesia akan Kehilangan Separuh Orangutan


REPUBLIKA.CO.ID, SERUYAN – Kecepatan penurunan populasi orangutan terus meningkat pada beberapa tahun terakhir. “Para ahli memprediksi, jika kondisi ini tidak membaik, maka dalam 10 tahun terakhir Indonesia akan kehilangan hampir 50% dari jumlah populasi otangutan yang ada saat ini,” ujar Menhut Zilkifli Hasan pada acara pelepasliaran orang utan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Senin (21/11).
Zulkifli mengatakan, sesuai Peraturan Menhut Nomor 53 Tahun 2007 tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017, kegiatan rehabilitasi dan reintroduksi orangutan pada habitatnya harus dapat diselesaikan pada tahun 2015.
Menurutnya, upaya perlindungan dan pengamanan orangutan harus dititikberatkan pada upaya pencegahan keluarnya orangutan dari habitat alamnya akibat kegiatan illegal, bukan pada upaya penegakan hukum ketika orangutan sudah berada di luar habitat alaminya.
“Orangutan dianggap sebagai suatu ‘flagship species’ yang menjadi suatu simbol untuk meningkatkan kesadaran konservasi serta menggalang partisipasi semua pihak dalam aksi konservasi,” ujar Menhut.
Pada acara ini, sebanyak enam ekor orangutan dilepasliarkan dari rencana pelepasliaran 40 ekor. Hewan-hewan langka yang dilindungi tersebut berasal dari Orangutan Care Center and Quarantine – Orangutan Foundation Internasional (OCCQ-OFI) Pangkalanbun. Keenamnya telah menjalani tahapan karantina, sosialisasi dan rehabilitasi selama antara 7-13 tahun. Sebelumnya, orangutan tersebut diserahkan oleh masyarakat secara sukarela. Untuk memonitor pergerakan orangutan pascapelepasliaran, dipasang microchip pada orangutan tersebut.
Program pelepasliaran ini digagas oleh Orangutan Foundation International (OFI) bekerja sama dengan PT. Sinar Mas Group.

Quote by yahoo.news

Saturday, November 19, 2011

1. Membuka Bahagian Tangan

 Kebiasaannya telapak tangan sudah terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan fesyen, iaitu membuka bahagia hasta (siku hingga telapak tangan).
"Ah!Tidak apa-apa, kan masih pakai tudung dan pakai baju panjang."Begitu bisikan syaitan.
Akhirnya si wanita menampakkan tangannya dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa.
Maka syaitan berbisik, "Hah,tak apa-apa kan?"

2. Membuka Leher dan Dada

Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan perkara baru lagi.

"Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan fesyen yang lebih maju lagi, iaitu terbuka bahagian atas dada kamu, tetapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sedikit untuk mendapatkan hawa agar tidak panas. Cubalah! Orang pasti tidak akan peduli kerana sebahagian sahaja yang terbuka."

Maka dipakailah pakaian fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari fesyen setengah lingkaran hingga fesyen berbentuk "V".

3. Berpakaian tapi Telanjang

Syaitan berbisik lagi, "Pakaianmu hanya begitu-begitu saja, cubalah fesyen yang lebih bagus! Banyak kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat agak ketat biar lebih indah dan cantik dipandang."
Maka tergodalah si wanita. "Mungkin tidak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan fesyennya sahaja yang berbeza, agar nampak lebih feminin," begitu syaitan menokok-nambah.
Maka, jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi s.a.w sebagai kasiyat 'ariyat (berpakaian tapi telanjang).

4. Agak Terbuka Sedikit

Setelah para muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi.

"Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, kerana sempit, kan lebih baik dibelah hingga lutut atau mendekati peha? Dengan itu kamu lebih selesa."

Lalu dicubalah idea baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bahaian bawah hingga lutut atau mendekati peha ternyata lebih selesa dan mudah untuk duduk atau menaiki kenderaan.

5. Tudung Semakin Kecil

Kini syaitan melangkah dengan tipu daya lain yang lebih "power". Tujuannya adalah agar para wanita menampakkan bahagian auratnya. "Oh, ada yang terlupa! Kalau kamu pakai baju sedemikian, maka tudung yang besar tidak sepadan lagi. Sekarang kamu cari tudung yang lebih kecil agar serasi dan sepadan. Orang tetap akan menamakannya tudung."

6. Terdedah

Si wanita ternyata selesa dengan fesyen baru yang dipakainya seharian. Syaitan datang memberi idea lagi.

"Rambutmu sangat cantik. Bukankah lebih selesa jika tudungmu dilepaskan. Kamu bebas mencuba fesyen rambut yang pelbagai. Malah, kamu boleh mewarnakan mengikut warna yang kamu suka supaya kelihatan lebih menawan."

Maka, sekali lagi syaitan berjaya mempengaruhi si wanita supaya mendedahkan rambutnya.

7. Membuka Seluruh

Syaitan kembali berbisik, "Kalau langkah kakimu masih kurang selesa, maka cubalah kamu cari fesyen yang lebih menarik. Bukankah kini banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terdedah, hanya kira-kira 10 sentimeter sahaja. Nanti kalau kamu sudah biasa, baru cari fesyen yang di atas paras lutut"

Benar-benar bisikan syaitan telah menjadi penasihat peribadinya. Maka terbiasalah dia memakai pakaian terdedah.

Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak bersalahan dengan agama?
Namun bisikan syaitan menyahut, "Ah, jelas tidak bersalahan. Kan sekarang zaman sudah semakin moden. Kamu hanya mengikut arus fesyen masa kini."

"Tetapi, apakah ini tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki?" hati si wanita curiga.
"Fitnah? Ah, kalau kaum lelaki melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini bererti sudah tidak ada fitnah lagi, kerana sama-sama suka?" syaitan menghasut.

Begitulah sesuatu yang seakan-akan mustahil untuk dilakukan. Namun syaitan tidak pernah berhenti membisikkan hasutan-hasutan jahat sehingga ke saat kematian seorang anak Adam itu. Hingga pada suatu ketika nanti akan muncul idea untuk mandi di kolam renang atau di pantai secara terbuka, di mana hanya dua bahagian sahaja yang ditutupi iaitu kemaluan dan buah dada!!!

Ingatlah, syaitan laknatullah hanya pandai menjanjikan kita dengan janji-janji palsu yang halus dan memikat, janji untuk keseronokan dunia, tetapi sebenarnya janji itu palsu dan racun yang mematikan! Nauzubillah...

#FROM: YANG ARIF

copied from http://arisyadzahier19.blogspot.com/